Jumat, 09 Desember 2011

descartes dan spinoza

tulisan ini kemudian hadir untuk mengabulkan permintaan mayor di ujung sana..

mari kita bahas dua sahabat lama saya ini..

descartes
pasti pernah mendengar ungkapan ini 'aku berfikir, maka aku ada'
ungkapan ini adalah ungkapan milik descartes.
dimana dalam ungkapan ini dia menegaskan keberadaan dirinya yang ada.
awalnya descartes meragukan antara impian dan realitas..
descartes pada awalnya bingung, kebingungan ini disebabkan mimpi yang dia alami..
dia bermimpi menjadi kupu-kupu yang sedang terbang..
dari sini dia berfikir, siapa sebenarnya dia?? apakah dia adalah benar descartes yang bermimpi menjadi kupu-kupu ataukah dia adalah kupu-kupu yang justru bermimpi menjadi descartes..

itulah kemudian mengapa ungkapan 'aku berfikir, maka aku ada' ini tercipta..
descartes memandang dirinya sebagai mahluk yang berfikir, dia memandang dirinya sebagai aku yang berfikir, descartes menyadari bahwa aku yang berfikir ini lebih nyata dari dunia materi yang kita tangkap dengan indra..

descartes kemudian sampai pada kesimpulan bahwa dalam pikirannya dia mempunyai gagasan yang jelas tentang wujud yang sempurna. maka dari itu dia yakin bahwa wujud yang sempurna(baca: tuhan) itu ada.

selanjutnya descartes membangi dua realitas.. ada realitas gagasan dan realitas perluasan.
realitas gagasan adalah pemahaman-pemahaman atau ide-ide yang kita miliki.. hal ini di karenakan gagasan-gagasan kita tidak dapat dibagi menjadi bagian yang lebih kecil dan tidak mengambil ruang sama sekali..
selanjutnya realitas perluasan, disini kita berbicara tentang materi, dimana materi tersebut dapat dibagi menjadi bagian-bagian kecil dan mengambil ruang..

spinoza
filsuf yang satu ini, menurut salah satu senior pemikirannya asyik sekali (baca: kak randy)
dia menegaskan bahwa hanya ada satu substansi di alam. yaitu alam (baca:tuhan) itu sendiri..
di sini spinoza melihat segala sesuatu dari erspektif keabadian..
spinoza beranggapan bahwa tuhan tidak menciptakan segala sesuatu untuk dapat berdiri di luarnya.  dia menyatakan bahwa dunia itu ada dalam diri tuhan..
secara sederhananya hanya ada satu substansi. yaitu tuhan. segala sesuatu yang ada dapat dikecilkan dikecilkan menjadi satu realitas..
untuk lebih dapat memahami, kita ambil contoh senter.. cahaya yang dikeluarkan senter semakin jauh akan semakin hilang, karena mengalami 'pengecilan'. sehingga dikenal dengan istilah gelap.
jadi sebenarnya gelap itu tidak ada yang ada adalah ketiadaan cahaya..

selanjutnya spinoza berpendapat bahwa gerak kita di kuasai oleh tuhan dengan hukum alamnya..
sederhananya seperti ini, kita bebas menggerakkan jari jempol kita ke kanan atau ke kiri namun kita tidak akan pernah bisa melepasnya dari tangan kita..
jadi, manusia itu sebenarnya tidak memiliki kehendak bebas, karena dalam setiap pilihan yang dipilih oleh manusia, akan ada kuasa tuhan di dalamnya..

PS: saya masih dalam proses belajar. kalau ada kekeliruan silahkan komen di bawah :)

3 komentar:

  1. membaca kemudian menyimpulkan dengan sebuah tulisan begini kan ternyata lebih baik..
    lanjutkan sophie..

    BalasHapus
  2. tambahan buat Spinoza
    Spinoza juga seorang theolog yahudi, kritikus bibel dan orang pertama yang mengembangkan analisis historis yang lebih dikenal sebagai hermeneutika untuk menafsirkan text yang dianggap wahyu...
    metode ini belakangan diekori oleh orang-orang yg disebut cendikiawan muslim dalam menafsirkan Al-qur'an berdasarkan metode Hermeneutis dan hasilnya muncullah banyak tafsir-tafsir aneh terhadap text Al-qur'an padahal latar belakang Antara bibel dan Al-qur'an berbeda..Spinoza menulis buku berjudul Tractatus theologico-Politicus yg menggambarkan analisisnya mengenai latar belakan Bibel-Perjanjian Lama.

    BalasHapus
  3. Buat om descartes bgaimana carax dia berpikir klo dy tdk ada harusx aku ada maka aku berpikir...hehehe
    Masalah Al-qur'an dy kan sudah di jamin sama Sang pemilik segalax....akan abadi sepanjang masa!! bagiku al-qur'an adalah hidangan sang kuasa yg bisa kita ambil dari segala sisi untuk menuntun hidup ini...:) seorang ustad pernah berkata semakin sering Tuhan digugat semakin terang kebenarannya... :)

    BalasHapus