Minggu, 01 Januari 2012

ini kisah hidup manusia (4) !

*lanjutan

dan aku pun terjatuh
aku tak sadarkan diri, semuanya menjadi gelap. tapi aku masih bisa mendengar suara orang-orang di sekitarku. masih bisa ku rasakan, keadaan sekitar ku yang menjadi sangat panik. aku juga masih bisa merasakan saat tubuh ku di gotong beramai-ramai dan di baringkan di sebuah sofa, ya paling tidak bahannya seperti sofa. lembut dan dingin! aku tidak ingat ada ruangan seperti ini di kampus. tapi tempat ini menyenangkan. dan tiba-tiba semua menjadi hening. entah kemana perginya semua orang. aku terlalu lelah untuk membuka mata. atau mungkin malas tepatnya. ruangan ini begitu sejuk membuat ku ingin tertidur lebih lama. dan aku pun tertidur.

dear diari..♫
kuingin cerita kepadamu..♫
 ♫tentangnya..♫
yang dulu singgah di hatiku..♫

samar-samar terdengar alunan lagu. hey, itu kan ring tone hp milikku. aku pun terbangun. yang pertama kali terlihat adalah semuanya serba putih. dan yang tercium adalah bau khas selimut rumah sakit. tidak mungkin aku ada di rumah sakit sekarang, terakhir yang kuingat aku ada di dalam ruangan yang menyenangkan itu. aku mencoba bangun dari posisi ku sekarang. kepala ku masih terasa berat. aku bersandar di tempat tidur sekarang. mencoba mencari tau apa benar ini rumah sakit.

ruangan  ini luas dan serba putih. kemana perginya orang-orang? kalau benar ini rumah sakit mestinya ada seorang perawat yang menjaga ku. ini kenapa aku di biarkan sendiri. desain ruangannya sangat mirip dengan rumah sakit yang biasa ku tempati waktu kecil dulu. tiba-tiba pintu ruangan ini terbuka. cowok sok kenal di gazebo tadi yang masuk.

"hey kau sudah sadar?" sapanya
"eh, iah"
" lapar? ini aku baru beli makanan di luar tadi"
"ah, makasih"

dia menyajikan makanan, dan dari baunya, makanannya sepertinya enak dan hangat!

"emm, maaf, tapi siapa kamu? apa yang terjadi sebenarnya?" tanya ku
"kau pasti bingung, kita makan saja dulu, nanti aku ceritakan sambil makan" jawabnya

dia menghampiriku, duduk di samping ranjang pasien yang lumayan luas ini. nah, sekarang aku sudah pantas di panggil balita. bagaimana tidak dia menyuapiku makan. aku bisa saja menolaknya untuk menyuapi ku makan, tapi tidak kulakukan karena sorot matanya yang tulus tidak dapat membuatku menolak semua tindakannya yang lembut.

"kau telah pingsan semalaman, aku sangat khawatir. tadi sore kau pingsan di gazebo kampus, dan aku langsung membawamu ke rumah sakit ini, kau tidak usah khawatir aku sudah menelpon orang tua mu. mereka lagi diluar kota kan??" dia menjelaskan

" siapa kamu?" hanya itu balasan ku

" kau tidak mengenaliku sama sekali?"

aku menggeleng.

"ini aku, Dika. kau masih ingat kan temanmu menunggu jemputan saat SD dulu??"

aku berusaha mengingat, maklum saja ingatanku tidak sebaik ingatan orang lain. tapi aku ingat dia! 

" kamu Dika yang gendut itu?? Andika Firdaus Putra?? Dika yang dulu sering ku rebut coklatnya??" tanya ku memastikan.

"iah, ini aku. aku senang kau tidak melupakanku" jawabnya
" hei, kau berubah sekali, kemana semua lemak-lemak mu dulu??
" hahaha... mereka hilang sendiri seiring aku bertumbuh! eh, sudah dulu kangen-kangennannya, kamu harus menyelesaikan makan mu, karena sebentar lagi dokter akan datang untuk memeriksamu"tegasnya dan dia mulai menyuapku lagi.

aku telah selesai makan, tapi saat aku ingin melanjutkan percakapan dengan Dika, dokter dengan tiga perawatnya masuk ke ruangan ku.

"hei, apa kabar nona pasien yang cantik?" aku hanya tersenyum. yahh, dimana-mana dokter selalu sama, sok ramah. mereka menyapa kita dengan berbagai macam jenis senyum tapi setelah itu kita tidak tau apa yang akan dilakukannya. senyuman itu cuma kedok, karena setelah itu, mereka mungkin akan menyuntik kita, mengambil darah kita atau memberi kita obat pahit yang harus di minum. dari dulu sampai sekarang dokter itu sama, selalu sok ramah!

" diperiksa dulu yah cantik" kata dokter. ahh, gombal!

si dokter mulai memeriksa ku, mulai dari tekanan darah, detak jantung, suhu tubuh, dan semua prosedur formal lainnya. sebenarnya tanpa di periksa aku sudah mengetahui penyakitku. Anemia!

"wah, kamu menderita Anemia, sayang" tuh kan, aku bilang juga apa!
"nanti aku kasih resep obat yah, sekarang kamu harus istirahat total dulu" dia kemudian menulis di secarik kertas dan memberikannya pada Dika. selanjutnya dia pergi dari ruanganku menuju ruangan lain untuk kembali menebar senyum palsu ! dasar dokter!

kini Dika menatapku, menaikkan alisnya dan berkata " Anemia yah? masih belum sembuh juga?"
"yah, begitulah" jawabku sekenanya..

yah aku memang menderita Anemia sejak kecil, entah kenapa hemoglobin di tubuh ku tidak pernah cukup, aku selalu bertekanan darah rendah. karena ini, aku sering pingsan saat upacara dan olahraga.

"hey, darimana kau bisa menemukanku?" tanyaku.
"kau ini gimana sih, aku ini seniormu di kampus, kau pasti jarang memperhatikan sekitarmu"
"senior?kok bisa??" aku semakin heran
" iah aku, sempat ikut program acelerasi waktu SMA dulu" jelasnya
" jadi sekarang aku memanggilmu kak Dika dong??"
"kalo di kampus terserah kau mau panggil aku apa, tapi kalau lagi di luar kampus seperti ini, panggil aku Dika saja" pintanya
" nah, kapan aku bisa pulang, kak Dika?"
dia melotot lalu berkata "besok!" dan keluar dari ruangan, mungkin untuk menebus obatku.

*bersambung


Tidak ada komentar:

Posting Komentar