Senin, 11 Juni 2012

12 juni 2012

hell yeah !

saya kira saya sudah siap. ternyata belum.
ternyata menganggap mu hanya sekedar teman lebih sulit dari pada konsepnya.
sekarang rasanya akan lebih muda bagi saya jika kita tidak pernah ketemu lagi, akan lebih mudah bagi saya kalau saya menjauh dari mu.
tapi tidak ! menjauh justru malah membuat saya semakin lemah.

sepertinya saya memang belum bisa terlepas dari trauma masa lalu. awalnya saat berpikir untuk memulai hubungan denganmu, saya merasa sudah siap untuk membuka hati, tapi ternyata belum, saya belum siap. terbukti dari tingkah laku ku yang membuatmu kecewa. semua tingkah laku itu terbentuk karena bayangan hubungan masa lalu.

saya yang terlalu egois ? saya yang terlalu gengsi ? saya yang terlalu mementingkan harga diri ? iah, semuanya karena saya terlalu takut jika tidak bertingkah seperti itu, hubungan ini akan kembali seperti hubunganku dulu.

tapi sudahlah, semuanya sudah terjadi. sekarang tugasku hanya berusaha, berakting sebaik mungkin untuk bisa menganggapmu menjadi teman. tidak mudah memang tapi pasti bisa.

terlalu banyak yang ingin saya tuliskan untuk membela diri, tapi sepertinya tidak akan ada gunanya. aku belum sepenuhnya mengerti apa maumu, begitu juga kau yang belum bisa mengerti jalan pikiranku. jadi kini biarkan waktu yang menuliskan bagaimana cerita kita masing-masing.

hal yang harus kau ketahui, aku masih ada. dan akan tetap ada buat mu.

Minggu, 10 Juni 2012

10 juni 2012 #2

akhir-akhir ini, ada saat-saat dimana saya begitu merindukanmu. ada juga saat-saat dimana kau bahkan tidak pernah terlintas di pikiran saya lagi. tapi untuk malam ini, saya merindukanmu. sayangnya saya hanya harus puas dengan rindu saja. karena sekarang sudah sangat tidak memungkinkan lagi untuk menjangkau mu.

kau tau sayang ? saya mungkin masih sangat menyayangimu, atau terkadang bisa sangat merindukanmu. tapi kini saya telah berhenti untuk mengejarmu. dulu saya sempat memaksakan keberuntungan untuk bisa bersamamu lebih lama lagi, tapi kali ini tidak. saya mempercayakan sepenuhnya pada kuasa takdir. setidaknya saya tidak sepertimu yang memang sengaja membuangku, saya tetap berusaha mempertahankanmu, jadi kini biarkan takdir yang bekerja, biarkan semesta yang menentukan jalan cerita kita.

kadang-kadang atau mungkin akhir-akhir ini, saya bertingkah seakan-akan tidak peduli lagi, tapi sesungguhnya saya peduli lebih dari yang orang lain pernah lakukan. mungkin kali ini memang saya yang berharap terlalu banyak, atau bermimpi terlalu tinggi tentang hubungan ini. tapi setidaknya saya tidak pernah menyerah hingga nanti tiba saatnya untuk betul-betul menyerah, bahkan dalam kondisi seperti ini, saya masih tetap mencari cara untuk membantumu, apapun itu walau diam-diam. dan saya tidak akan pernah menyesalinya.

tapi dari semua tingkah lakumu selama ini, saya belajar satu hal. "jangan pernah menjadikan seseorang sebagai prioritas utamamu ketika seseorang itu hanya menganggapmu sebagai pilihan". jadi yang ingin saya sampaikan selanjutnya adalah, jangan pernah marah karena saya tidak lagi peduli padamu, tapi marahlah karena dulunya saya pernah sangat peduli padamu tapi kau terlalu buta untuk melihatnya !

miss you :*

Sabtu, 09 Juni 2012

10 juni 2012

dejavu !

kamu tau kan apa artinya itu ? tadi aku mengalaminya, dimana seolah-olah aku pernah mengalami kejadian tadi bersamamu di waktu silam. kejadian tadi mengembalikan semua ingatan yang beberapa hari belakangan terakhir ku paksa untuk tidak terus mengingatnya. kejadian awal-awal kita dekat, kejadian 6 bulan yang lalu.

mungkin kau bahkan tidak mengingatnya ! tapi aku ingat. tidak salah kan kalau aku mengingat setiap detail cerita di antara aku dan kamu ? meski aku merasa kau bahkan tidak pernah mau lagi mengingat kejadian itu.
entahlah, tapi yang pasti, kejadian itu membuka kembali semua memori ku tentang mu yang pernh tersimpan.
mimik, ekspresi, intonasi, bahasa tubuh, caramu menunjuk, menatap, bahkan tatapan matamu, persis sama dengan kejadian enam bulan yang lalu.

kalau kau perhatikan, tadi aku sempat diam sedetik. kaget. kenapa semua bisa persis sama. tapi sepertinya kau tidak memperhatikan kan ?

sayangnya alurnya berbeda, kalau dulu di akhiri dengan pulang bersama, kini di akhiri dengan pisah di jalan pulang masing-masing, yang juga kembali mengingatkan, kalau kini alur cerita sudah berbeda.

oh, iah kini gaya mu berbeda. rambut gondrong berbando, singlet hitam yang sangat pas di tubuhmu lengkap dengan celana selutut hitam. aku ingin sedikit berkomentar tentang itu, bolehkan ?

kata pertama yang terlintas di pikiranmu, saat pertama kali melihatmu bergaya seperti itu adalah SEKSI ! tidak ku pungkiri, gaya seperti itu menambah pesonamu di mataku. seperti gaya anak mapala sejati ! entah itu semua karena aku yang masih ada rasa denganmu ataukah karena memang dengan gaya seperti itu, pesona mu keluar seutuhnya.

singlet dan celana hitam pendek yang kau pakai serasi dengan gaya rambut gondrong berbando mu itu. hanya saja saat berkeringat, kau tidak lagi seseksi yang keliatan, saat berkeringat kau malah terlihat dekil, dan kusam !

oh, iah.. sekedar saran, jangan pernah lupa untuk tersenyum. kau tidak pernah tau siapa-siapa saja yang jatuh cinta dengan senyum mu itu. meski kau tau jelas aku adalah salah satu orang yang terpesona dengan senyum mu itu. tetap tersenyum. :)

teruslah mengajariku cara menganggapmu sebagai teman biasa, jangan pernah menyerah..

sebenarnya aku juga ingin menceritakan kepadamu, apa kesimpulan sementara yang kuambil dari sikapmu kepadaku sampai saat ini, kau tau aku tidak pandai berbicara secara langsung di depanmu, tapi biarlah ku simpan sampai nanti saat kita sudah menyelesaikan masalah ini, biarlah kita bicara dulu, sekalian membuktikan apakah kesimpulan ku ini benar atau salah.

Kamis, 07 Juni 2012

kebetulan yang aneh !

entah ini bisa di sebut kebetulan atau tidak, silahkan menilai sendiri..
begini ceritanya..

kemarin malam saya bermimpi tentang dia, iah ini masih tentang dia..
dalam mimpiku itu saya dan dia dan juga beberapa teman yang lain sedang berperan menjadi semacam agen mata-mata FBI, sudah pernah nonton MIB ? yah kayak begitulahh..
begitu terbangun, yang saya cari adalah HP, dan hampir saja saya meng-bbm dia. refleks. soalnya dulu itu kayak gitu, kalo ada mimpi yang seru, maunya cerita ke dia teruss. untung langsung sadar ! dan nggak jadi. males aja gitu kalo udah panjang lebar di ceritain tau-taunya cuma di respon 'oh' atau lebih parah nggak di respon sama sekali.

tapi imbasnya nggak cukup sampai begitu saja, tadi pagi tiba-tiba saja dosis kangennya itu nambah. yang biasanya itu cukup puas dengan sekedar tau dia masih hidup dan sehat-sehat aja, tadi pagi itu kangennya hampir membuat saya nekat untuk menghubungi duluan trus tanya kabar. tapi yahh.. yang namanya gengsi nggak bisa di lawan. untung saja secara kebetulan dia pergi ke rumah buat nganterin temen. liat dirinya, bahkan cuma untuk waktu 2 menit saja, cukuplahh..

cinta mati ?? nggak kok, saya nggak cinta-cinta amat sama dia sampe rela mati demi dia. saya juga nggak cinta-cinta amat sama dia sampe-sampe bisa mati kalo dia nggak ada. lebih tepat kalo di sebut sayang yang berlebihan.

lanjut ke cerita...

udah itu, siang harinya tiba-tiba saja si Ayah bertanya tentang dia..
"mana teman mu yang sering datang ke rumah?"
"ahh, teman yang mana?"
"itu yang dulu dekat sekali cara mu duduk"
"ohh, masih hidup ji, kenapa kah ?"
"anak mana itu kah?"
"anak indonesia lahh"

karena tau pertanyaan selanjutnya pasti menjurus ke pertanyaan bibit, bebet, sama bobot nya si dia. jadi saya memilih pergi ke luar cari makan !

trus, tidak berakhir begitu saja, selesai dengan ayah, sekarang lari ke sepupu yang nanya-nanya tentang dia juga, karena sepupu saya cukup tau banyak tentang hubungan saya dengan dia, jadi pertanyaannya lebih mudah di jawab. trus beberapa menit kemudian dapat bbm dari dia yang tanya kapan mau bicara sama ngajak ikut kajian nya dia...

tidak sampai situ saja, jam-jam 7 malam, datang salah satu temen saya, buat minta izin pake DP bareng sama 'dia'. katanya buat kasih cemburu cowok, tidak tau kah dia, yang cemburu itu saya...
karena memang nggak harus minta izin, jadi yahh terserah dia saja, tapi nyeseknya itu lohhh... ahh sudahlahhh...

trus lanjut sampe sebelum tulisan ini saya posting, 3 orang teman malah sms saya dengan motif yang sama ! nyinggung soal kabarnya dia..

ini maksudnya apa? kenapa semua orang bertanya tentang dia. mereka juga nggak tau, kalau saya di sini juga bertanya-tanya tentang dia.

stop bertanya ! tentang kabarnya ?? saya juga sama tidak tau nya sama kalian ! yang jelas dia masih hidup kok !

Rabu, 06 Juni 2012

6 Juni 2012

sebenarnya ini bukan tentang kepergianmu, karena seperti halnya kata-katamu 'semua yang memiliki awal pasti memiliki akhir'. dari situ aku mengerti, suatu saat hubungan ini juga akan berakhir, suatu saat kau juga akan pergi. entah itu karena kematian atau pun karena ketidakcocokan kita berdua. dan mungkin saat ini, adalah saat bagi mu untuk pergi.

yang tidak ku sangka sebelum memulai hubungan ini, adalah kenyataan bahwa hubungan ini harus berakhir seperti ini. yang membuatku tersentak hebat, adalah kenyataan bahwa tidak akan ada lagi KITA. ini memang belum berakhir tapi perasaanku berkata akan ada pisah. yang membuatku menjadi sangat rapuh adalah kenyataan bahwa betapa perasaan kehilangan yang ku rasakan dapat merenggut kebahagiaan ku dalam sekejab detik. kenyataan bahwa kepergianmu dapat benar-benar memutuskan kebahagiaan dalam diriku. membuat ku jadi rapuh, hatiku seperti tak ada di tempatnya lagi, senyumku seakan menghilang bersama kepergianmu.

kau tau sayang ? rasanya seperti berada di ruangan gelap tanpa cahaya, kata habibie, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.

untuk kesetiaan yang telah kau ajarkan, untuk kenangan pahit dan kenangan manis yang telah kau ciptakan, untuk setiap air mata yang jatuh, untuk setiap senyuman yang terukir di wajahku. aku titipkan rangkaian terima kasih.

aku bukannya mau mengeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kita bersama. orang-orang lain mengira aku lah yang terlalu baik bagimu sayang, tapi mereka tidak pernah tau, kau lah dengan segala caramu yang membuatku menjadi baik. mana mungkin aku setia, padahal tidak ada hubungan apa-apa di antara kita sebenarnya, tapi kau dengan segala pesona dan pemikiranmu yang membuatku bisa sesetia ini. yang membuatku mampu mencintaimu bahkan hingga detik kau membaca surat ini.

kepergianmu nantinya bukan lah akhir dari segalanya, ini semua hanya perubahan prioritas dan metode interaksi. kita masih melihat bulan dan matahari yang sama, berpijak pada bumi yang sama, menghirup udara yang sama, bernaung di bawah langit yang sama, meski nantinya tidak ada lagi KITA, hanya ada AKU dan KAMU.

Selasa, 05 Juni 2012

sebelum kau pergi

sampai kapan aku bisa tahan untuk berpura-pura tidak peduli denganmu lagi. sampai kapan aku bisa tahan cuek padamu. bisa kah kau membaginya? cara mu bisa sangat cuek padaku ? sedikit saja. ajari aku bagaimana kau bisa begitu cuek denganku. berada dalam satu ruangan denganmu tapi tidak saling bicara, tidak saling berdebat, tidak saling mengejek dan hanya bersikap formal, membuatku sedih. dulu sebelum kita dekat, semua biasa saja. ajari aku cara berteman denganmu. ajari aku cara menganggapmu sebagai teman biasa.

kalau memang kau mau pergi, tolong bawa semuanya sekalian, jangan sisakan kenangan. karena sebetulnya rasa rindu akan kenangan-kenangan yang telah tercipta membuat ku tak bisa membenci mu. jika kau memang mau pergi, buatlah seakan kau tidak pernah ada. buat seakan kita tidak pernah dekat. buat semuanya lebih mudah bagiku untuk meninggalkan mu.

kini aku yang terlalu takut bicara dengan mu, takut kalau ternyata pembicaraan kita nanti hanya untuk mengucapkan selamat tinggal. karena jujur saja, sebagian dari diriku masih takut akan kehilanganmu. aku terlalu takut menghadapi kenyataan kalau kau memang mau pergi dariku.

sebelum kau pergi, ajari aku cara untuk tidak lagi cemburu padamu setiap kali kau dekat dengan mereka-mereka yang sempat ku cemburui, ajari aku cara untuk tidak lagi khawatir setiap kali melihat status mu yang sedang sakit atau saat setiap kali mendengar kau sedang kesakitan. ajari aku untuk tidak lagi peduli setiap kali mendengar kau sedang ada masalah. dulu saat kau masuk di kehidupanku kau bisa mengajari ku tentang kebahagiaan, kini saat kau mau pergi, kau pasti bisa mengajari apa yang ku minta lagi kan ?

sebelum kau pergi, bisakan kau kembalikan hatiku yang sempat kau ambil dulu ?

Senin, 04 Juni 2012

surat cinta terakhir (mungkin) !

Dear Kaito Kid

ini sudah 29 hari sejak kau menjauh tanpa sebab apapun. hampir satu bulan ! sudah empat kali aku minta untuk bicara. tapi sepertinya tidak ada etiket baik darimu. seakan-akan semuanya sudah jelas tanpa kita perlu untuk bicara lagi. aku bisa saja menganggap semuanya sudah berakhir. tapi aku tidak bisa membohongi diri, aku masih berharap. dengan semua hal yang sudah kita alami bersama, aku pikir aku sudah cukup mengerti dirimu, karena itu aku masih berharap. tapi entah itu karena aku yang sudah betul-betul mengerti dirimu atau aku yang sudah bisa mulai menerima kenyataan.

aku sempat bertanya dengan temanmu, mengejutkannya karena justru temanmu yang menyuruhku menjauh dari mu. teman mu berkata, setiap kali di singgung atau di tanya tentang aku, kau tidak pernah mengakuiku. kau tidak pernah mengganggapku, kau bahkan pernah berkata kepada mereka bahwa aku bukan siapa-siapa mu. saat mendengar langsung hal ini dari temanmu, rasanya perih ! sakit ! sesak ! aku yang selalu membanggakan mu di depan teman-temanku, ternyata tidak dianggap olehmu. tapi setelah ku pikir dan ku ingat kembali, kau memang tidak pernah mengganggapku di depan umum. kau memang tidak pernah mengakui ku di depan umum. karena sebenarnya aku memang bukan siapa-siapamu.

beberapa teman yang menjadi tempat curhatan ku, menanyakan sikap mu yang mengulur-ulur waktu untuk bicara. mereka juga terkesan menyuruh ku untuk mendesakmu agar segera bicara. tapi yang ku mengerti darimu, kau adalah orang yang total, kau adalah orang yang jika sedang mengerjakan sesuatu akan fokus pada satu pekerjaan itu dan tidak mau di ganggu. jadi aku memang tidak pernah memaksamu untuk bicara. karena memang pada saat itu kau sedang sibuk mengurus suatu acara. kau berjanji akan bicara setelah minggu final berakhir.

teman-teman ku juga sempat mempertanyakan tentang sikap mu yang tanpa sebab ingin menjauh. aku hanya teringat kata-katamu tentang ujian-ujian yang akan kau berikan padaku. juga kata-katamu tentang perlakuan mu yang berbeda kepadaku karena kau menyayangiku, dan juga kata-kata mu tentang alasan seorang cowok yang ingin menjauh itu karena ada nilai-nilai yang cowok ingin agar si cewek menyadarinya. kalau mengingat dari kata-kata mu dulu, aku bisa mengerti jika kau menjauh tanpa alasan, karena ada satu hal yang kau ingin aku sadari, atau karena kau sedang melaksanakan ujian mu padaku, untuk menguji diriku apakah aku setia atau tidak saat kau tidak ada di sekitarku.

saat aku bercerita kepada teman-temanku, semua orang yang ku tempati cerita terheran-heran dengan sikapmu. mereka semua tidak mengerti apa maumu sebenarnya. mereka semua mengeluh tentang dirimu yang terlalu tertutup dan tidak pernah bercerita apapun. hal itu pun aku mengerti, kau memang tertutup. kau hanya menceritakan masalahmu pada orang-orang yang kau anggap bisa di percaya. 'adek-adek angkat' mu contohnya. bahkan denganku, kau tidak menceritakan segalanya. dan ini semua hanya membuatku harus pintar menebak.

yang membuatku terus berharap adalah kau yang pernah mengatakan bahwa kau tidak akan mempermainkanku, entah kata-kata itu masih bisa ku percaya atau tidak.

tapi sekali lagi, semua alasan-alasan yang kupaparkan di atas, entah karena aku memang sudah mengerti dirimu, atau itu semua hanya bahasa-bahasa pembenaran agar aku tidak mematikan harapan-harapanku sendiri.

bahagiamu adalah bahagiaku, itu sebabnya aku mengkhawatirkanmu setiap saat. akhir-akhir ini aku cuek, tidak mempedulikanmu, tidak lagi bertanya tentang kabarmu, bukan karena aku membalas kecuekanmu, tapi lebih karena sikap penolakan darimu atas segala macam bentuk perhatianku. aku bisa berhari-hari tidak bercerita tentangmu, berbulan-bulan tanpa melihatmu, tapi percayalah tidak ada satu detikpun yang ku lewati tanpa memikirkanmu. 

perasaan paling salah yang kurasakan adalah ketika kau membuatku merasa menjadi orang yang spesial buatmu, tapi tiba-tiba kau pergi, dan aku harus bertingkah seperti orang yang tidak peduli sama sekali. aku masih punya rasa denganmu, dan tidak peduli berapa banyak kali aku tegaskan pada diriku sendiri kalau aku lebih baik jika tanpamu, tetap saja sebagian diriku tidak mau membiarkan rasa itu pergi.

kadang aku juga bertanya-tanya, apakah kau tidak pernah sekali pun rindu dengan kebersamaan kita dulu, atau tidak pernah kah terlintas di benakmu rasanya kalau aku benar-benar pergi darimu, atau apakah kenangan-kenangan kita masa dulu tidak berarti apapun buatmu ?

sincerely

Hinata