Jumat, 25 Mei 2012

Bernostalgia :')

enam bulan yang lalu kita masih berteman, enam bulan yang lalu segalanya masih biasa, enam bulan yang lalu tidak ada yang istimewa, sampai kau hadir mengisi hari-hariku. hadir tiap hari mengisi inbox hapeku, hadir di setiap kolom komentar di status facebook ku. walau hanya menanyakan kabar. hal sepele memang, tapi berlangsung intensif dan menjadi berharga buatku.

ingat ketika dulu, hanya beberapa menit aku tidak membalas SMS mu, kau menganggapku sombong. dulu setiap hari kau menghubungiku, hanya untuk menanyakan kabar, seakan-akan kabarku tiap hari itu penting. aku tersanjung saat itu. Dulu kau bilang hidupku suram, maka ku minta ajari aku kebahagiaan. hari demi hari kita semakin dekat, bertukar cerita tentang kisah sehari-hari, atau bahkan berdebat konyol tentang paham sesat yang entah dari mana datangnya.

ingat ketika kita pertama kali mengunjungi pantai bersamamu, berdua saja. kau dengan jaket biru kesukaanku itu duduk di depan ku dan bercerita. kau bercerita tentang kau dan sifatmu, tentang kau dengan kedekatanmu dengan salah seorang om mu. kau bercerita tentang organisasi PASKIB yang sangat kau banggakan. dan aku hanya mendengarkan. aku memang masih tertutup saat itu. tapi aku masih mengingat tiap detail cerita yang kau ceritakan. kau bercerita penuh ekspresi seperti anak kecil yang bercerita tentang petualangan pertamanya. aku tersanjung. bisa menjadi tempatmu berbagi cerita.

ingat ketika kita ke pantai untuk kedua kalinya, saat aku mulai bercerita tentang rahasiaku. tentang masa lalu yang sangat ingin ku lupakan. saat itu aku bercerita dengan harapan, walaupun nantinya kita tidak akan menjadi sepasang kekasih, setidaknya kau bisa menjadi sahabat ato bahkan saudara yang bisa selalu meminjamkan bahunya ketika aku sedang ingin bersandar melepas lelah, atau ketika aku sedang ingin menangis tanpa di ketahui yang lainnya. tapi hubungan ini berlanjut semakin dalam dan kau membuatku jatuh cinta.

ingat saat sore hari di parkiran depan kampus, saat seorang senior bertanya, "kalian pacaran yah?". dan kau menjawab "belum". mungkin aku yang terlalu pede mengganggap "belum" akan menjadi "sudah". tapi aku tetap tersanjung. saat itu rasanya mempercayakan hatiku padamu sepertinya menyenangkan. ingat saat pertama kali kau genggam tanganku, aku merasa nyaman, aku merasa lengkap, seakan tidak ada yang aku butuhkan selain kau di sampingku. aku kian tersanjung dan jatuh cinta semakin jauh.

ingat saat kau berulang tahun. aku menuliskan puisi dan menaruhnya di blog ini. agar semua orang tau, bahwa saat itu juga hatiku telah jadi milikmu. dan hari-hari pun berlanjut. hari-hari selanjutnya aku bahagia ada kamu di sekitarku. semakin bahagia saat kau memanggilku "my hinata", semakin bahagia saat tiap malam kau ucapkan selamat tidur, dan bertambah bahagia setiap harinya.

hingga suatu hari kau minta untuk didiami, tiba-tiba aku merasa rapuh dan bisa terjatuh sewaktu-waktu. aku membentengi diri dengan berjalan menjauhimu. dan selanjutnya aku tidak ingin mengingatnya lagi. hari-hari saat itu begitu susah dilalui dengan sebuah senyuman. tapi pada intinya hubugan kita membaik tapi tidak kembali seperti sedia kala. sejak saat itu aku terus dibayangi ketakutan akan kehilangan dirimu suatu saat nanti. dan aku mulai mempersiapkan hati.

sebulan yang lalu, semua semakin jelas terlihat, kau menjauh tapi aku tetap bertahan. di saat kau sakit, aku berusaha selalu ada. membantumu sebisaku, dengan urusan kuliah atau hal yang lainnya. aku tetap bertahan dan berusaha membuatmu sadar kalau aku masih ada di sini, menunggu. hingga aku mulai capek tidak di pedulikan olehmu. aku mulai mempertanyakan segalanya. kau secara langsung membenarkan kalau kau memang lagi ingin menjauh. saat itu aku memang tak sekuat karang, tapi kucoba untuk tidak serapuh mungkin. ku coba untuk tetap bertahan, memikirkan segala kemungkinan, kesalahan, dan tingkah lakuku yang tidak sesuai denganmu, semakin di pikirkan aku semakin tidak mengerti. aku mulai mengamati, aku bertanya kepada semua orang yang mengerti keterbatasan hubungan kita. ketika semua orang menyarankan aku untuk pergi darimu. masih saja ada dorongan dalam hatiku untuk tetap bertahan. masih saja ada muncul harapan kalau kita tidak akan berpisah. masih saja aku mencari pembenaran atas semua tingkah lakumu.

tulisan ini mungkin tidak akan pernah kau baca, tapi jika suatu saat kau membacanya, aku cuma mau berterima kasih telah ada di hidupku, telah mengajariku kebahagiaan yang kuminta, kini aku bisa tersenyum saat melihatmu tertawa dengan teman-temanmu, dengan sahabat-sahabat cewek barumu, dengan teman-temanku walau bukan denganku. jangan kasihan padaku, karena berkat kamu aku belajar dewasa. aku bukan ingin pergi darimu, aku akan selalu ada untukmu tapi dengan posisi yang lebih nyaman buatku. MUNGKIN ini saatnya kita kembali ke masa-masa enam bulan yang lalu tapi dengan alur cerita yang berbeda :')

Tidak ada komentar:

Posting Komentar