Kadang menjadi orang yang tak
dipedulikan terasa sangat menyakitkan. Seperti berada dalam ruangan besar yang
gelap, sunyi dan dingin. Tapi aku akan mengerti, berusaha
untuk mengerti. Karena aku percaya bahwa tidak memperhatikanku bukanlah
kemauanmu. Aku percaya bahwa jika memang ada kesempatan kau akan mencariku dan
menemaniku karena kau sayang padaku. aku berusaha untuk percaya itu. Aku selalu
menjadikan itu sebagai penopang harapanku padamu.
Kau tau, ketika aku mencintai,
itu akan membawa seluruh jiwa dan pikiranku. Dimana kau akan kujadikan hidupku.
Terkadang rasa tak ingin kehilanganmu menjadi dasar terkuat sehingga aku
mengerti keadaanmu. Rasa sayangku yang teramat sangat kini hanya bisa
kusalurkan lewat tulisan yang kuharap bisa sampai padamu suatu saat nanti.
Jangan perlakukan aku seperti aku
tak ada di duniamu. Jangan perlakukan aku seperti aku tidak pernah mengisi
hidupmu. Jangan perlakukan aku seperti kita tidak saling mengenal. Jangan perlakukan
aku seakan aku adalah orang asing dalah hidupmu. Karena untuk tidak
berkomunikasi denganmu saja sudah cukup sulit buatku untuk mengerti. Tidak bisa
kah kau mempermudahnya untukku? Paling tidak tersenyumlah buatku saat kita
bertemu. Aku tidak pernah menuntutmu untuk memanggilku dengan sebutan ‘sayang’
seperti dahulu, atau untuk makan di meja yang sama dengan ku seperti yang
sudah-sudah, atau mengantar jemput aku seperti dulu biasanya kau lakukan. Aku hanya
meminta kau bisa menegurku, menyapaku atau paling tidak tersenyum padaku saat
kita berpapasan di koridor kampus, atau saat kita berada dalam suatu rapat yang
sama atau saat kau ingin mengembalikan bukuku. Cukup tersenyum padaku saat kita
bertemu lagi.
Semua perubahan ini terasa sangat
tiba-tiba bagiku. Bahkan sampai sekarang ini aku masih dalam proses membiasakan
diri. Membiasakan diriku untuk tidak selalu mengandalkan mu setiap saat. Tapi kadang
aku berfikir, orang lain saja bisa mengandalkanmu, tapi kenapa untukku, aku
harus mencari orang lain untuk di andalkan. Tapi pikiran itu selalu ku
bantahkan sendiri, aku selalu berusaha untuk tidak egois padamu. Aku selalu
berusaha untuk menekankan egoku sendiri, aku tidak mau membuatmu repot karena
mungkin sekarang ini kau sudah cukup repot dengan duniamu.
Bahkan dalam keadaan seperti ini
aku masih percaya bahwa kau masih menyayangiku seperti aku selalu sayang
padamu. Katakan kepadaku jika ternyata hal itu salah.
Aku cuma ingin berhasil melewati
keadaan seperti ini, bahkan jika harus memaksakan keberuntunganku sendiri. Dan saat
berhasil nanti aku ingin aku akan menjadi lebih dewasa dan tetap berada disisi
mu. Aku ingin mencoba takdirku sendiri.
Dan aku sangat berharap kau ikut
membantu. Kalau memang kau tidak ingin bercerita denganku, cukup dengan
menyapaku saja, atau kalau menyapaku pun kau tidak bisa cukup dengan tersenyum
kepadaku saja. Itu sudah sangat membantuku untuk lebih mengerti keadaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar