Selasa, 14 Februari 2012

ini kisah hidup manusia (5) !

hari ini aku sudah diizinkan keluar dari rumah sakit, tentunya dengan resep-resep dokter yang sudah di tebus dika kemarin. Dika mengantarku pulang. di perjalanan aku hanya tertidur karena memang badan ku yang masih lelah.
saat terbangun tau-tau aku sudah ada di rumah. di sofa ruang tamu, lengkap dengan bubur ayam hangat di atas meja. dan secarik kertas kecil.

"makanlah begitu kau bangun, besok aku akan datang lagi. Dika"

saat aku terbangun hari sudah sore dan sedikit gerimis. sore itu aku habiskan dengan mencicipi bubur ayam buatan Dika di temani dengan secangkir teh hangat. dengan bubur ayam seperti ini Dika sudah pasti pintar memasak. hari telah memasuki gelap, dan matahari telah berganti posisi dengan bulan. aku beranjak dari sofa dan bergegas untuk ke kamar mandi. sudah beberapa hari ini aku tidak mandi, dan percayalah tidak mandi untuk beberapa hari sangat tidak menyenangkan. 

mandi itu sama seperti tidur, sama seperti pantai, dan sama seperti Danu. mereka sama-sama bisa membuatku merasa tenang dan damai. selesai mandi aku memutuskan untuk baring-baring di tempat tidur sambil mendengarkan alunan musik klasik sembari menikmati hujan malam ini. perasaan damai dan tenang perlahan-lahan merasuki tubuhku. semuanya terasa damai dan tentram seakan seperti itulah memang seharusnya hidupku. dan lima menit kemudian aku telah terlelap.

****

keesokan harinya aku bangun kesiangan. entah kenapa bisa seperti itu, perasaan kemarin aku tidur cukup cepat. jam delapan lebih sedikit. mungkin tubuhku memang membutuhkan banyak istirahat setelah kemarin jatuh pingsan. aku beranjak dari tempat tidur dan menyadari ini sudah bukan siang lagi, ini sudah sore hari! wah, tidur ku sudah seperti orang yang sedang hamil saja. aku sudah kehabisan waktu setengah hari di hari ini.

dengan segera aku pergi membersihkan diri. mandi kemudian sarapan. mungkin sudah tidak bisa di sebut sarapan lagi. makan sore lebih tepatnya. selesai mandi, aku pergike dapur untuk menyiapkan makanan. orang tuaku baru akan pulang besok malam, itupun jika tidak ada delay dari jasa penerbangannya. yang artinya aku masih harus menyiapkan makan malam sendiri. 

hari ini aku akan masak indomie saja. baru saja aku mau memanaskan air, bel rumahku berbunyi. siapa yah yang bertamu sore menjelang malam seperti ini. aku bergegas ke ruang tamu untuk membukakan pintu.

"hei, selamat sore" sapa Dika.
"oh, hai.. masuklah. kau tidak bilang akan datang hari ini"
"aku memang tidak mengucapkannya secara langsung, tapi aku menuliskannya di catatan kecil. apakah kau tidak membacanya?"tanyanya heran
"oh, iah aku membacanya, aku hanya lupa. maaf. masuklah.. aku sedang menyiapkan makan malam, kalo mau aku juga bisa menyiapkan untukmu. tapi hanya indomie yang bisa ku hidangkan.."
"hmm.. aku punya ide yang lebih baik. aku tau sebuah restoran yang enak di sekitar sini, kita makan di situ saja. gimana?" tawarnya.
"boleh, tunggu disini, aku ganti baju dulu yah" dan aku pun bergegas ke kamar untuk mengganti baju, tidak sampai 15 menit aku sudah turun kebawah kembali.
"wow, cepat sekali. aku selalu mengira kalau cewek berdandan itu lama"
"itu memang benar. tapi hanya berlaku padaku jika ingin menghadiri suatu pesta pernikahan, karena ini hanya acara makan biasa, jadi aku tidak perlu memakai bedak tebal dan pewarna pipi kaaannn..."jelasku sembari memastikan tidak ada yang akan memicu bahaya kalau aku meninggalkan rumah ini walau hanya sebentar.
"nah, tunggu apa lagi? aku sudah siap.."lanjutku sambil tersenyum dan melihatnya hanya mematung di depan pintu seperti anak kecil yang lugu tak bersalah.
"kau cantik. entah mengapa aku baru menyadarinya sekarang"
"makasih" entah mengapa ada desir hangat yang mengalir di pipi ku saat Dika berkata seperti itu. aku tidak mau memikirkannya.
"ayok, kita pergi sebelum aku terpesona pada mu lebih jauh lagi" ajaknya..

aku hanya tertawa menanggapinya, tapi sejujurnya aku tersanjung dengan kata-katanya. 
aku mengunci pintu dan kemudian meluncur bersama Dika ke restoran yang katanya enak itu.

*bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar